Kamis, 23 April 2015

5 TIPS MEMBUAT SLIDE PRESENTASI YANG BAIK DAN BENAR


  READ THIS J
       Membuat slide presentasi yang baik dan menarik merupakan idaman setiap presenter. Slide yang baik akan membuat ide dan pikiran menjadi jernih, slide yang baik akan membuat audience mudah untuk memahami apa yang akan anda sampaikan dengan cepat. Berikut tips nya :
1.       Ganti Bulletpoint menjadi gambar dan kata kunci
       Karena bulletpoint dan teks yang panjang sangat membosankan dan membuat jenuh.


2.       Ringkas dan sederhanakan teks anda
       Karena teks panjang susah dibaca dan teks yang ringkas dapat membuat pikiran jernih.


3.       Ubah teks dengan gambar dan angka
      Audience itu sulit mengingat teks yang panjang dan slide dengan gambar & angka akan membantu imajinasi audience.


4.       Ubah cara penyajian lebih menarik
      Kita dapat menggunakan pemetaan pikiran daripada dengan cara standar yang sering digunakan.



5.   Posisikan gambar dengan tepat





5.       Pastikan gambar dengan tepat

ECHINODERMATA


PRAKTIKUM  VII

Topik                 :    Echinodermata
Tujuan               :    Mengamati dan menjelaskan ciri-ciri morfologi dari phylum Echinodermata
Hari/ Tanggal     :    Kamis/ 09 April 2015
Tempat              :    Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 

I.          ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1.   Lup       
2.   Baki                                                          

BAHAN :
Awetan
-       Pentaceros sp
-       Astropecten sp
-       Dendraster excentricus
-       Bintang ular laut

II.       CARA KERJA
1)   Mengamati awetan Pentaceros sp, Astropecten sp, Dendraster excentricus, dan Bintang ular laut pada bagian oral dan aboral, kemudian menggambar dan menyebutkan ciri morfologi serta menyebutkan fungsi dari kaki tabung, madreporit, periprok.
2)   Menggambar morfologi Pentaceros sp, Astropecten sp, Dendraster excentricus dan Bintang ular laut.
  
III.   TEORI DASAR
            Phylum Echinodermata terdiri atas 5 kelas yaitu : Asteridea, Echinoidea, Ophiuroidea, Holoturoidea, Crinoidea. Yang kita pelajari adalah kelas Asteroidea dengan contoh Asterias.
            Secara umum pada Echinodermata tubuh terdiri atas bagian oral dan aboral, memiliki sistem vaskuler (sistem Ambulakral), umumnya lengan berjumlah 5, Asterias tubuhnya dilindungi oleh duri-duri. Hewan ini mempunyai bentuk yang khas dan panjangnya bisa mencapai 1 mm.
            Echinodermata berasal dari bahasa Yunani, yaitu : Echinos ; duri, derma ; kulit, berarti hewan yang kulitnya berduri. Hewan ini meliputi :
1.    Bintang laut (Kelas Asteroidea)
2.    Bintang ular (Kelas Ophiuroidea)
3.    Landak laut (Kelas Echinoidea)
4.    Lilia laut (Kelas Crinoidea)
5.    Tripang laut (Kelas Holoturoidea)
            Seluruh hewan Echinodermata adalah simetri radial dan sebagian besar memiliki penguat tubuh dari zat kapur dengan tonjolan-tonjolan duri. Hewan ini hidup di pantai dan didalam laut sampai kedalaman kurang lebih 366 m, sebagian hidup bebas, hanya gerakannnya lamban, tidak ada yang parasit. Merupakan hewan pemakan sampah-sampah laut, sehingga laut menjadi bersih. Phylum Echinodermata ditempatkan pada akhir deretan phylum dalam Invertebrata karena tidak nampakmemiliki hubungan kekerabatan dengan Invertebrata lainnya.
Ciri-ciri Echinodermata secara rinci adalah :
1.    Simetri radial pada hewan yang telah dewasa, memiliki 5 bagian, sedang larvanya simetri bilateral; memiliki 3 jaringan dasar, sebagian besar alatnya bersilia, tidak memiliki kepala dan otak, tidak bersegmen.
2.    Permukaan tubuh yang umumnya simetri radia, memiliki kaki buluh atau kaki ambulakral.
3.    Tubuh terbungkus oleh epidermis yang halus dengan disokong oleh penguat berupa kepingan kapur yang disebut laminae atau ossicula yang mudah digerakkan atau tidak mudah digerakkan, dengan pola yang tetap, sering memiliki duri-duri kapur yang halus.
4.    Saluran pencernaan sederhana, biasanya lengkap (beberapa jenis tidak memliki anus).
5.    Memiliki sistem sirkulasi radial yang mengalami reduksi; coelom dilapisi oleh peritonium bersilia ; rongga coelom biasanya luas dan berisi amoebocyt-amoebocyt bebas.
6.    Respirasi dilakukan dengan insang kecil atau papulae yang tersembul dari coelom dan beberapa jenis Echinodermata bernapas dengan menggunakan kaki ambulakral, sedang pada Holoturoidea menggunakan batang-batang seperti pohon yang terdapat dalam cloaca.
7.    Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang-cabang kearah radial. Seks terpisah dengan beberapa perkecualian.
Beberapa spesies vivipar, beberapa berkembang biak dengan aseksual yaitu dengan pembelahan sel; memilki daya regenerasi yang besar sekali, bila terdapat bagia yang rusakatau terlepas. Pada sekitar dasar duri terdapat bentuk jepitan pada ujungnya dan disebut Pedicellaria. Pada salah satu bagian antara dua bagian tubuh radial atau lengan terdapat lempeng saringan madreporit sebagai tempat masuknya air dalam sistem vaskular air atau ambulakral. Pada tiap alur ambulakral terdapat 2 deret atau 4 deret kaki-kaki.

V.    ANALISIS DATA
        Pada pengamatan praktikum kali ini, digunakan awetan spesies hewan Echinodermata, yaitu Pentaceros sp, Astropecten sp, Dendraster excentricus, Bintang ular laut, dan Asterias untuk mengamati dan menjelaskan ciri-ciri morfologi dari phylum Echinodermata.

1).      Pentaceros sp.
Klasifikasi :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Echinodermata
Subphylum      : Eleutherozoa
Classis             : Asteroidea
Ordo                : Phanerozonia
Familia            : Pentaceridae
Genus              : Pentaceros
Species            : Pentaceros sp.
(Sumber : Verma, P.S., 2002)
          Pada praktikum kali ini, digunakan awetan  Pentaceros sp. sebagai salah satu spesies dari filum Echinodermata, yang digunakan untuk mengamati dan menjelaskan ciri-ciri morfologi dari phylum Echinodermata.
          Pentaceros sp. atau yang biasa disebut bintang laut memiliki habitat di laut. Pentaceros sp. mempunyai tubuh berbentuk bintang dengan 5 lengan. Tubuhnya sangat tebal dengan bentuk lengan bintang yang teratur. Pentaceros sp. memiliki tekstur permukaan kulit tubuh yang kasar. Baik pada bagian oral maupun aboral terdapat duri-duri yang pendek dan tumpul. Disekitar duri-duri tersebut, terdapat modifikasi duri yang disebut pedicellaria. Bintang laut memiliki permukaan aboral yang lebih cembung, sedangkan permukaan oralnya lebih datar dari permukaan aboralnya. Pada ujung-ujung lengan bintang laut, terdapat alat sensor yang bentuknya menyerupai tentakel.
Pada salah satu bagian antara dua bagian tubuh radial atau lengan terdapat lempeng saringan madreporit sebagai tempat masuknya air dalam sistem vaskular air atau ambulakral. Di tengah-tengah tubuh Pentaceros sp. bagian aboral, terdapat lubang anus. Selain itu di bagian aboral ini juga terdapat madreporit. Madreporit ini merupakan lubang yang mempunyai saringan yang menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin. Pada permukaan tubuh sebelah oralnya terdapat mulut yang dikelilingi oleh membran peristom dengan 5 alur ambulakral pada lengan tubuh. Pada tiap alur ambulakral terdapat dua deret atau empat deret kaki-kaki.
     Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa  Pentaceros sp. memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut : memiliki  kaki tabung, madreporit, tubuhnya terdiri dari 5 lengan, cakram, duri, tentakel, dan juga memiliki celah amburakral. Pada bagian oral terdapat mulut dan pada bagian aboral terdapat anus. Lengan-lengan pada Pentaceros sp. lebih panjang daripada lengan pada spesies Astropecten auraniacus. Tetapi tidak lebar seperti lengan Astropecten auraniacus.
          Kaki tabung pada Pentaceros sp. memiliki fungsi yaitu sebagai alat gerak untuk berjalan di dasar laut, untuk melekatkan pada karang, menangkap makanan (mangsa), sebagai tempat pertukaran gas dan sebagai tempat pengeluaran ekskresi. Sedangkan madreporit memiliki fungsi sebagai lubang yang menghubungkan antara air laut dengan sistem pembuluh air dan kelamin.

2).      Astropecten aurantiacus
Klasifikasi :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Echinodermata
Subphylum      : Eleutherozoa
Classis             : Asteroidea
Ordo                : Phanerozonia
Familia            : Astropectenidae
Genus                        : Astropecten
Species            : Astropecten auraniacus
( Sumber : Verma, P.S., 2002 )
          Pada praktikum kali ini, digunakan awetan  Astropecten auraniacus sebagai salah satu spesies dari filum Echinodermata, yang digunakan untuk mengamati dan menjelaskan ciri-ciri morfologi dari phylum Echinodermata.
          Astropecten auraniacus memiliki habitat hidup di laut. Astropecten auraniacus memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis Pentaceros sp, dengan bentuk bintang berjumlah 5 lengan yang terdiri atas bagain aboral dan oral, sama seperti Penaceros sp. Astropecten auraniacus memiliki tekstur permukaan kulit tubuh yang kasar, pada bagian oral atau aboral terdapat duri-duri yang pendek dan tumpul yang dikelilingi modifikasi duri yang disebut pedicellaria. Pedicellaria berfungsi untuk melindungi insang dermal, menangkap mangsa dan mencegah serpihan-serpihan serta organisme kecil agar tidak tertimbun pada permukaan tubuh. Bergerak lamban. Tubuhnya terbungkus oleh epidermis yang halus. Astropecten auraniacus tidak memiliki anus dan memiliki sel kelaminnya terpisah. Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa  Astropecten auraniacus memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut : memiliki  kaki tabung, madreporit, tubuhnya terdiri dari 5 lengan, cakram, duri, tentakel, dan juga memiliki celah amburakral. Pada bagian oral terdapat mulut dan pada bagian aboral terdapat anus.
          Kaki tabung pada Astropecten auraniacus memiliki fungsi yaitu sebagai alat gerak untuk berjalan di dasar laut, untuk melekatkan pada karang, menangkap makanan (mangsa), sebagai tempat pertukaran gas dan sebagai tempat pengeluaran ekskresi. Sedangkan madreporit memiliki fungsi sebagai lubang yang menghubungkan antara air laut dengan sistem pembuluh air dan kelamin.

3).   Dendraster excentricus
Klasifikasi :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Echinodermata
Class               : Echinodea
Order               : Clypeasteroida
suborder          : Scutelina
Family             : Dendrasteridae
Genus              : Dendraster
Spesies            : Dendraster excentricus.
(Sumber :  Hegner, 1968 )
          Pada praktikum kali ini, digunakan awetan (Dendraster excentricus) sebagai salah satu spesies dari filum Echinodermata, yang digunakan untuk mengamati dan menjelaskan ciri-ciri morfologi dari phylum Echinodermata.
          Dollar pasir (Dendraster excentricus) memiliki habitat hidup di laut. sama halnya seperti pada spesies Pentaceros sp. dan Astropecten auraniacus, dollar pasir tubuhnya juga terdiri dari bagian oral dan aboral.
          Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa pada awetan spesies Dollar pasir (Dendraster excentricus) memiliki bentuk seperti bulat pipih, bentuknya cakram, tekstur permukaan tubuhnya halus, berwarna coklat, pada bagian oralnya terdapat periprok, petal dan apical disk, sedangkan pada bagian aboralnya terdapat peristom, saluran makanan dan anus.
          Dollar pasir (Dendraster excentricus)  tidak memiliki lengan, akan tetapi mereka memiliki lima baris kaki tabung yang berfungsi alat gerak dalam pergerakkan lambat.

4)      Bintang Ular Laut
Klasifikasi:
Kingdom        : Animalia
Phylum           : Echinodermata
Class               : Ophiuroidea
Ordo               : Valvatida
Family            : Ophiuridae
Genus             : Ophiolepsis
Spesies           : Ophiolepsis sp
Sumber : Hegner, 1968
           Berdasarkan pengamatan yang dilakukan maka pada bagian oral terdapat kaki, mulut, madreporit, amburaklar, alat sensor, dan duri. Sedangkan pada bagian aboral terdapat kaki, anus, pediselaria (duri), alat sensor, lekukan amburaklar, dan madreporit.
Bintang ular menggunakan lengan mereka untuk bergerak. Mereka, tidak seperti bintang laut, bergantung pada kaki tabung. Bintang laut bergerak dengan menggerakan lengan mereka yang sangat fleksibel dan membuat mereka bergerak seperti ular. Pergerakan mereka mirip dengan hewan simetri bilateral. Pernapasan dilakukan oleh 5 pasang kantong kecil yang bercelah di sekitar mulut, alat ini berhubungan dengan saluran alat reproduksi (gonad).
           Alat-alat pencernaan makanan pada ular laut atau bintang laut terdapat dalam bola cakram, dimulai dari mulut yang terletak di pusat tubuh kemudian lambung yang berbentuk kantong. Hewan ini tidak memiliki anus. Di sekeliling mulut terdapat rahang yang berupa 5 kelompok lempeng kapur.Makanan dipegang dengan satu atau lebih lengannya, kemudian dihentakkan dan dengan bantuan tentakel dimasukkan ke mulut. Sesudah dicerna, bahan-bahan yang tidak tercerna dibuang ke luar melalui mulutnya. Jenis kelamin hewan ini terpisah. Hewan ini melepaskan sel kelamin ke air dan hasil pembuahannya akan tumbuh menjadi larva mikroskopis yang lengannya bersillia, disebut pluteus. Pleteus kemudian mengalami metamorfosis menjadi bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular.




MOLLUSCA


PRAKTIKUM  VI

Topik                 :    Mollusca
Tujuan               :    Mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristik anggota phyllum Mollusca.
Hari/ Tanggal    :    Kamis/  02 April 2015
Tempat              :    Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin



I.          ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1.   Lup       
2.   Baki      
3.   Cawan petri
4.   Air                                                     

BAHAN :
1.    Keong darat (Achatina fulica)             
2.    Keong air tawar (Helix pomatia)
3.    Awetan cangkang Mollusca :

II.    CARA KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Meletakkan keong darat diatas baki dan meletakkan keong air tawar pada cawan petri yang telah diisi air.
3.      Menggambar morfologi keong darat dan keong air dari arah lateral, kepala kearah kanan baik itu itu dorsal atau bagian ventral.
4.      Memberikan keterangan dan mengklasifikasikannya.
5.      Mengamati awetan cangkang spesies hewan Mollusca lainnya, mendokumentasikannya dan menganalisis.
II.      TEORI DASAR
Mollusca merupakan hewan dengan bertubuh lunak, biasanya badan ditutupi oleh cangkang atau concha. Ciri-ciri umum tidak bersegmen, bileteral simetri, triplobastik, tubuh lunak, dilindungi pallium (mantel) bagian tubuh anterior adalah kepala, bagian ventral adalah kaki muskuler dan bagian dorsal adalah masa viscera, saluran pencernaan makanan lengkap dengan gladula digestoria dan glandula salivaria, mulut dilengkapi dengan radula. Saluran pencernaan makanan kadang-kadang mengalami torsi, respirasi dengan insang, paru-paru (dalam cavum palii), hidup terestrial atau aquatik.
Yang termasuk dalam Phylum Mollusca ini antara lain : siput, tiram, bekicot, cumi-cumi, dan sebagainya. Prinsip tubuhnya bilateral simetris, tidak beruas-ruas, dan mempunyai cangkang dari CaCO3. Tubuh kerang, kepah dan siput biasanya tersimpan di dalam cangkok, sehingga tidak tampak dari luar. Bila keadaan aman, tubuh dijulurkan keluar dan yang tampak pertama kali adalah kakinya, dan kaki tersebut untuk berjalan atau berenang. Antara tubuh dan cangkok terdapat suatu bungkus yang disebut mantel. Diantara mantel dan tubuh terdapat suatu rongga mantel. Biasanya anus terbuka pada rongga tersebut. Sedangkan tubuh cumi-cumi tidak tersimpan dalam cangkok, cangkoknya  terdapat dalam tubuh sebagai penguat. Mantel pembungkus alat-alat jerohan (viceral).
Mollusca tersebar luas dalam habitat laut, air tawar dan darat. Tetapi lebih banyak terdapat di lautan. Mollusca mempunyai sistem digesti, respirasi, ekskresi dan reproduksi yang kompleks.
Mollusca berdasarkan simetri, kaki cangkok, mantel, insang dan sistem sarafnya terbagi atas lima kelas, yaitu :
1.    Amphineura, contoh : Chiton. Tubuhnya bilateral simetri, cangkok terdiri atas 8 kepingan kapur yang mempunyai banyak serabut- serabut insang yang berlapis- lapis.
2.    Gastropoda, contoh : Siput, bekicot dan lain-lain.
3.    Scapopoda, cangkok seperti kerucut atau tanduk. Ujung cangkok berlubang dan bermantel.
4.    Cephalopoda, contoh : Cumi-cumi, Gurita, Nautilus dan sebagainya. Tubuhnya bilateral, kakinya berubah menjadi lengan yang beralat penghisap. Sistem syarafnya berkembang dipusatkan di kepala.
5.    Pelecypoda, contoh : Kerang, Tiram, Kepah, Remis dan sebagainya. Tubuhnya bilateral simetris. Cangkok terdiri atas 2 bagian yang dihubungkan oleh engsel dan mantel, juga terbagi atas dua bagian.
Bentuk cangkang siput pada umumnya seperti kerucut dan tabung yang melingkar seperti konde (gelung, whorl). Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex. Sumbu kerucut disebut columella. Aperture ialah bukan cangkang, tempat tersembunyinya kepala dan kaki. Bila aperture dihadapkan pada kita dengan apex (puncak) keatas, dinamakan dekstral, apabila aperture di sebelah kanan, dan disebut sinisial apabila apeture disebelah kir. Lapisan kalsium karbonat terdiri atas 3 lapisan/lebih, yang terluar adalah prismatik, palisade, lapisan tenga/lamella dan paling dalam adalah lapisan nacre/hypostracum. Lapisan prismatik terdiri atas kristal calcyte yang tersusun vertikal, masing-masing diseliputi matrik protein yang tipis. Pada telapak kaki gastropoda terdapat cilia dan berbagai sel kelenjar. Kelenjar pada kaki menghasilkan lendir yang berguna untuk merayap pada subtrat.

V.    ANALISIS DATA

             Pada pengamatan praktikum kali ini, digunakan 2 spesies hewan Mollusca, yaitu Keong darat (Achatina fulica) dan Keong Air Tawar (Helix pomatia) untuk mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristis dari spesies phylum Mollusca. Selain dua spesies hewan tersebut, digunakan juga 10 macam jenis awetan cangkang berbagai spesies Mollusca lainnya, untuk mengetahui berbagai jenis spesies hewan Mollusca yang lainnya.
1.      Keong Darat (Achatina fulica)
Klasifikasi :
Kingdom      : Animalia
Phylum         : Mollusca
Classis          : Gastropoda
Ordo             : Pulmonata
Familia          : Achatinadae
Genus           : Achatina
Spesies          : Achatina fulica
(Sumber : Jasin, 1984)
    Pada praktikum kali ini, digunakan hewan keong darat (Achatina fulica) sebagai salah satu spesies dari filum Mollusca, yang digunakan untuk mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristik hewan dari anggota phylum Mollusca.
    Bekicot atau keong darat (Achatina fulica) merupakan salah satu spesies hewan dari filum Mollusca, yaitu hewan bertubuh lunak dan termasuk dalam kelas Gastropoda. Bekicot biasanya hidup di kebun, sawah, di pohon-pohon, dan tempat-tempat yang lembab. Bekicot termasuk keong darat yang pada umumnya mempunyai kebiasaan hidup di tempat lembab dan aktif di malam hari (nocturnal). Sifat nocturnal bekicot bukan semata-mata ditentukan oleh faktor gelap di waktu malam tetapi ditentukan oleh faktor suhu dan kelembaban lingkungannya. Di waktu siang setelah hujan, banyak ditemukan bekicot berkeliaran dimana-mana.
    Bekicot termasuk golongan mollusca karena memiliki badan lunak dan coelom tanpa segmen. Badan bekicot ditutupi oleh cangkang, panjang sekitar 90 mm. Ciri-ciri umumnya yakni memiliki sel-sel kemoreseptor yang terletak pada ujung tentakel okuler dan juga memiliki reseptor cahaya berupa ocelli.
  Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa keong darat memiliki tubuh yang lunak. Hewan ini  juga memiliki cangkang berbentuk kerucut terpilin, sehingga bentuk tubuhnya juga menyesuaikan diri dengan bentuk cangkang. Cangkang yang dimilikinya berfungsi untuk melindungi diri ketika ada ancaman dari musuhnya. Bekicot bergerak dengan menggunakan perutnya, yang berfungsi sebagai kaki. Perut tersebut memiliki otot, sehingga disebut “kaki”. Kaki bagian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang berguna untuk mempermudah gerakannya. Kepala Achatina fulica terdapat di depan. Pada kepala bekicot, terdapat sepasang tentang panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada tentakel panjang, terdapat bintik mata. Bintik mata pada bekicot hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Bintik mata bekicot berbentuk bulat, kecil, dan berwarna hitam. Sedangkan tentakel pendek berfungsi sebagai indra peraba dan pembau pada bekicot.
  Ciri-ciri dari bekicot itu sendiri adalah bergerak dengan menggunakan kaki perut, memiliki cangkang, memiliki sepasang tentakel pendek dan sepasang tentakel panjang. Gastropoda umumnya bersifat herbivor atau pemakan tumbuh-tumbuhan. Gastropoda bernafas menggunakan lapisan mantel yang berubah fungsi menjadi “paru-paru” yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas. Alat ekskresi cairan pada bekicot disebut nefridium. Sistem sarafnya terdiri dari tiga pasang ganglia yang dihubungkan oleh saraf.
  Bekicot bersifat hermafrodit, tetapi melakukan perkawinan silang.  Sel telur dan spermatozoa dihasilkan oleh satu alat tubuh (organ) yaitu ovotestis. Jadi, ovarium (penghasil ovum) dan testis (penghasil sperma) pada bekicot menjadi satu. Namun, pemasakan sperma dan ovum tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan. Oleh karena itu, bekicot memperlukan bekicot lain untuk berlangsungnya perkawinan silang.

2.      Keong Air Tawar (Helix pomatia)
Klasifikasi :
Kingdom      : Animalia
Phylum         : Mollusca
Classis          : Gastropoda
Ordo             : Pulmonata
Familia          : Helicidae
Genus           : Helix
Spesies          : Helix pomatia
( Sumber : Jasin, 1984 )
        Pada praktikum kali ini, digunakan hewan keong air tawar (Helix pomatia) sebagai salah satu spesies dari filum Mollusca, yang digunakan untuk untuk mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristik hewan dari anggota phylum Mollusca.
Siput ini merupakan salah satu spesies dari Mollusca yang habitatnya di air tawar. Bentuk cangkangnya bulat spiral dengan ukuran yang cukup besar. Tekstur cangkangnya agak kasar. Bagian tubuhnya terdiri dari kepala, leher, dan kaki. Sama seperti Achatina fulica, pada bagian kepala Helix pomatia ini juga terdapat sepasang tentekel yang panjang dan yang pendek namun lebih panjang dari tentakelnya Achatina fulica.
Tentakel yang panjang berfungsi sebagai alat penglihat dan yang pendek sepagai alat pembau. Bila ditempatkan di daerah yang kurang menguntungkan kepala dan tubuhnya akan disimpannya di dalam cangkangnya. Darah
Tubuh Helix pomatia terdiri atas kepala, leher, kaki, dan punuk, viceral (jerohan). Pada kepala terdapat sepasang tentakel yaitu sepasang tentakel pendek yang berfungsi sebagai indera pembau. Sedangkan sepasang tentakel yang panjang berfungsi sebagai alat pelihat. Dibawah kepala terdapat kelenjar mucosa yang membasahi kaki. Kaki Helix pomatia lebar dan pipih menyerupai alat untuk berjalan dan selalu basah karena menghasilkan lendir yang dihasilkan oleh kelenjar mucosa.
Sama halnya seperti Achatina fulica, cangkang yang dimiliki oleh keong air tawar ini juga berfungsi sebagai pelindung atau pertahanan diri dari musuh. Dalam keadaan tertentu, kepala dan tubuh Helix pomatia secara sengaja dapat dimasukkannya ke dalam cangkangnya. Selain sebagai alat perlindungan, cangkang pada Helix pomatia juga berfungsi untuk melindungi alat veceral yang terdiri atas : alat pencernaan, alat sirkulasi, alat respirasi, alat reproduksi. Mantel pembungkus seluruh tubuh dalam cangkok. Mantel tebal kecuali di daerah yang berbatasan dengan kaki. Mantel didaerah tersebut tipis dan membentuk leher yang tebal yang akan menghasilkan ekskresi untuk membuat cangkok dalam rangka untuk membesarkan diri. Di daerah tertentu krah tersebut mempunyai muara yang menuju ke ruang mantel dimana terdapat saluran respirasi. Anus terbuka di daerah seberang muara mantel. Sedang lubang genital terdapat di dekat kepala.

3.      Anadonta sp
Klasifikasi     :
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Mollusca
Classis           : Pelecypoda
Ordo              : Eulamellibranchia
Familia          : Uniodidae
Genus            : Anadonta
Spesies          : Anadonta sp
(Sumber :Hegner, 1968)
Jenis Mollusca ini merupakan kerang air tawar. Bentuknya lebar dengan garis-garis tubuhnya tampak. Tekstur tubuhnya licin. Warna cangkangnya ada garis-garis berwarna merah muda keunguan yang mengkilap. Hewan ini biasanya menguburkan diri dan dalam saat tertentu mereka pindah dari satu tempat ke tempat lain dengan satu kaki yang dapat dijulurkan di sebelah anterior dari cangkok.

4.      Cyprae tigris
Klasifikasi:
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Mollusca
Classis           : Gastropoda
Ordo              : Mesogastropoda
Family           : Crypraeidae
Genus            : Cyperaea
Species          : Cyperaea tigris
Sumber: (Verma, P.S. 2002)
Termasuk ke dalam phyulum gastropoda karena ciri khasnya yang memiliki cangkang. Cangkang genus Cyperaea ini bentuknya membulat dan dapat berputar 900-1800, bersinar dan terlihat mengkilap seperti porselin.
Cypraea tigris merupakan salah satu jenis hewan Mollusca yang termasuk dalam kelas gastropoda yang banyak ditemukan di laut. Siput laut ini memiliki cangkang yang keras dan berbentuk mirip seperti helm yang ditelungkupkan. Warna cangkangnya putih dengan mosaik bintik-bintik coklat. Cangkang siput laut ini memiliki tekstur permukaan yang licin, mengkilap dan memiliki motif yang sangat indah. Sehingga dapat dijadikan sebagai hiasan.
Jika dilihat secara keseluruhan, Cypraea tigris memiliki bentuk cangkang yang berbelit-belit. Di lihat dari bagian atas, cangkang tubuhnya berbentuk oval dan bagian bawahnya rata bergerigi. Pada bagian dalam kerangnya dikelilingi oleh mantel dan dilengkapi oleh filament tentakuler. Pada kerang ini tidak terdapat operkulum. Pada waktu muda kerangnya mempunyai siphon yang panjang. Cypraea adalah kerang laut yang  banyak ditemukan di daerah bebatuan. Siput laut ini ini bernafas dengan menggunakan insang.

5.      Verpricardum fibriatum
Klasifikasi :
Kingdom       :  Animalia
Phylum          : Mollusca
Classis           : Gastropoda
Ordo              : Eulamellibranchia
Familia          : Carditidae
Genus            : Vepricardium
Spesies          : Vepricardium fimbriatum
(Sumber : Verma, 2002)
Vepricardium fimbriatum merupakan salah satu jenis hewan Mollusca yang termasuk dalam kelas gastropoda yang banyak ditemukan di laut. Kerang ini memiliki cangkang yang keras dengan garis-garis vertikal disepanjang cangkangnya. Pada kulit kerang ini terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan periostracum, prismatik, dan nacreus. Cangkangnya berbentuk bivalve dan memiliki warna cangkang krim dan teksturnya kasar. Sehingga cangkangnya dapat membuka dan menutup, karena dapat dihubungkan oleh sebuah engsel. Kerang ini sebenarnya memiliki dua cangkang yang dihubungkan oleh engsel. Namun pada pengamatan hanya satu bagian saja.

6.      Murrex sp
Klasifikasi:
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Mollusca
Classis           : Gastropoda
Ordo              : Neogastropoda
Familia          : Muricidae
Genus                        : Murex
Spesies          : Murex sp.
(Sumber : Verma, 2002)
Kerang ini habitatnya di laut dan memiliki dua cangkang yang dihubungkan oleh engsel. Namun pada pengamatan hanya satu bagian saja. Warna cangkangnya krim dan teksturnya kasar. Garis-garis cangkangnya vertikal beraturan dan  bentuknya cukup besar. Spesies ini banyak ditemukan di laut. Murex sp merupakan salah satu jenis hewan Mollusca yang memiliki habitat di laut. Bentuk tubuhnya sangat mirip dengan Murex trapa karena Murex sp. dan Murex trapa adalah satu jenis. Hanya saja, panjang cangkang Murex sp. sedikit lebih panjang dari pada panjang cangkan Murex trapa pada bagian posterior cangkang. Mempunyai cangkang yang berbentuk seperti oval dan meruncing pada bagian belakang serta memiliki tanduk pada cangkangnya. Murex sp memilki warna coklat keputih-putihan dengan salah satu bagiannya memanjang dan memiliki banyak duri yang tajam dan panjang.

7.      Murex trapa
Klasifikasi :
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Mollusca
Classis           : Gastropoda
Ordo              : Neogastropoda
Familia          : Muricidae
Genus                        : Murex
Spesies          : Murex trapa
(Sumber : Verma, 2002)
Murex trapa merupakan salah satu jenis hewan Mollusca yang termasuk dalam kelas Gastropoda yang ditemukan di laut. siput laut ini memiliki cangkang yang khas. Cangkangnya seperti terdiri dari kepala yang bulat dan ekor yang runcing. Di bagian tepinya terdiri dari duri-duri yang pendek. Teksturnya agak kasar. Pada cangkang siput laut ini juga terdapat duri-duri pada bagian permukaan tubuhnya namun duri-duri ini tidak terlalu banyak. Bentuknya meruncing pada bagian ujungnya dan pada ujung yang lain terdapat apex dengan pada aperturanya terletak pada bagian bawahnya.

8.      Cymaticum murinicum
Klasifikasi:
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Mollusca
Classis           : Gastropoda
Ordo              : Mesogastropoda
Family           : Cymtatiidae
Genus            : Cymaticum
Species          : Cymaticum murinicum
Sumber: (Verma, P.S. 2002)
          Spesies hewan dengan kelas gastropoda karena memiliki cangkang yang melindungi tubuh bagian dalamnya. Cangkangnya berbentuk bulat yang loncong pada bagian yang berlawanan dengan apex (puncak kerucut yang merupakan bagian tertua). Habitatnya dilaut dan bernafas dengan menggunakan insang.

9.      Terebra unducilata
Klasifikasi :
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Mollusca
Classis           : Gastropoda
Ordo              : Prosobranchia
Familia          : Eullimidae
Genus                        : Terebra
Spesies          : Terebra unduculata
(Sumber : Verma, 2002)
          Terebra unduculata merupakan salah satu jenis hewan Mollusca yang termasuk dalam kelas gastropoda yang ditemukan di laut. Siput laut ini memiliki cangkang yang berbentuk kerucut spiral yang panjang dan pada bagian ujungnya runcing. Terebra undulata memiliki cangkang yang berwarna merah kekuning-kuningan atau coklat muda. Disepanjang tubuhnya terlihat adanya sekat-sekat berupa lingkaran-lingkaran yang sangat jelas. Cangkang ini berfungsi sebagai alat perlindungan tubuh. Cangkang siput laut ini memiliki tekstu yang licin.

10.  Cypraea testudinaria
Klasifikasi     :
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Mollusca
Classis           : Gastropoda
Ordo              : Mesogastropoda
Familia          : Cypraeidae
Genus            :Cypraea
Spesies          : Cypraea testudinaria
(Sumber : Verma, 2002)
          Cypraea testudinaria merupakan salah satu jenis hewan Mollusca yang memiliki habitat di laut.  Cypraea testudinaria  memiliki cangkang yang bertekstur licin dengan bentuk oval yang melebar dengan bagian ujung yang berbentuk spiral. Pada cangkangnya terdapat mosaik bercak-becak garis tubuhnya yang berwarna coklat. Sedangkan warna dasar cangkangnya adalah krim. Siput ini mempunyai mantel dan cangkang yang keras.
         
11.  Bivalvia sp
Klasifikasi:
Kerajaan        : Animalia
Filum             : Mollusca
Kelas             : Bivalvia
          Kehidupan bivalvia sering ada di perairan yang dipermukaannya terdapat substrat pasir atau lumpur. Bivalvia biasanya hidup dengan membenamkan dirinya di pasir, lumpur atau permukaaan subtrat. Tetapi ada juga yang hidup dengan menempel di permukaan benda yang  keras.           Bivalvia adalah kelas dalam mollusca yang mencakup semua kerang-kerangan: memiliki sepasang cangkang (nama "bivalvia" berarti dua cangkang). Nama lainnya adalah Lamellibranchia, Pelecypoda, atau bivalva. Ke dalam kelompok ini termasuk berbagaikerang,  kupang,  remis,  kijing,  lokan, simping, tiram, serta kima ; meskipun variasi di dalam bivalvia sebenarnya sangat luas. Kerang-kerangan banyak bermanfaat dalam kehidupan manusia sejak masa purba. Dagingnya dimakan sebagai sumber  protein. Cangkangnya dimanfaatkan sebagai perhiasan, bahan kerajinan tangan, bekal kubur, serta alat pembayaran pada masa lampau. Mutiara dihasilkan oleh beberapa jenis tiram. Pemanfaatan modern juga menjadikan kerang-kerangan sebagai biofilter terhadap polutan.

12.  Oliva sp
Klasifikasi          :
Kingdom            : Animalia
Phylum               : Mollusca
Classis                : Gastropoda
Ordo                   : Neogastropoda
Familia               : Olividae
Genus                 : Oliva
Species               : Oliva sp
          Oliva  biasanya hidup di laut. Hewan ini mempunyai cangkang berbentuk seperti kumbang berwarna hitam. Tekstur cangkangnya licin dan mengkilap. Umumnya mempunyai operculum yang menempel pada kaki dan berfungsi sebagai penutup. Hewan ini bernapas dengan insang dan alat kelaminnya terpisah. Bagian luar cangkangnya mengkilap dan licin yang berwarna hitam.

13.  Thallum areola
Klasifikasi :
Kingdom        : Animalia
Phylum           : Mollusca
Classis            : Gastropoda
Ordo               : Mesogastropoda
Genus             : Thallum
Species           : Thallum areola
(Sumber : Verma. 2002)
          Cangkang Thallum areola bertekstur licin, berbentuk hampir bulat dengan ujungnya agak meruncing. Cangkangnya mempunyai warna putih dan ada bercak-bercak persegi berwarna coklat.

14.  Terebra conus
Klasifikasi  :
Kingdom    : Animalia
Phylum       : Mollusca
Classis        : Gastropoda
Ordo           : Neogastropoda
Familia        : Eullimidae
Genus         : Terebra
Spesies        : Terebra conus
Sumber       : Verma, 2002
          Terkstur permukaan cangkang tubuhnya licin dan mengkilap. Berwarna putih dan agak kekuningan.  Ujungnya lancip/tajam.

15.  Conus betulinus
Klasifikasi :
Kingdom       :  Animalia
Phylum          :  Mollusca
Clasa             :  Gastropoda
Superfamily  :  Conoidea
Family           :  Conidae
Subfamily      :  Coninae
Genus             : Conus
Species                   :           Conus betulinus
(Sumber : Hegner, 1968)
          Bentuk tubuh hewan ini agak mirip dengan bentuk Terebra conus, Terkstur permukaan cangkang tubuhnya licin dan mengkilap. Berwarna putih dan agak kekuningan.  Ujungnya lancip/tajam. Tubuhnya sedikit lebih lebar dari Terebra conus.

16.  Phalium bandatum
Klasifikasi :
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Mollusca
Class              : Gastropoda
Superfamily  : Cassidae
Family           : Cassidae
Subfamily      : Cassinae
Genus            : Phalium
Species          : Phalium bandatum
          Phalium bandatum adalah spesies siput laut, moluska gastropoda laut. Bentuk tubuhnya lebar dengan garis-garis tubuhnya tampak. Tekstur tubuhnya licin. Terdapat sedikit duri di bagian ujung cangkangnya.

17.  Strombus canarium
Klasifikasi :
Kingdom    :  Animalia
Phylum       :  Mollusca
Classis        :  Gastropoda
Ordo           :  Mesogastropoda
Familia        : Stombidae
Genus         :  Strombus
Spesies        : Strombus canarium
          Hewan ini mempunyai cangkang yang agak keras dan bentuknya sangat khas. Warnanya hampir sama dengan warna jantung pisang. Tidak terlalu panjang dengan ujung membentuk seperti candi. Hewan ini habitatnya di laut.

18.  Nodilittorina pyramidalis
Klasifikasi     :
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Mollusca
Classis           : Gastropoda
Ordo              : Mesogastropoda
Familia          : Nodilittirinadae
Genus            : Nodiliptorina
Spesies          : Nodiliptorina pyramidalis
(Sumber: Verma, 2002)
          Jenis Mollusca ini cangkangnya kecil. Bentuknya kerucut dengan dengan bagian ujung meruncing, bagian yang lebih bulat membentuk lingkaran horizontal yang beraturan. Spesies ini banyak ditemukan di laut.

19.  Strombus vitatus
Klasifikasi :
Kingdom    : Animalia
Phylum       : Mollusca
Classis        : Gastropoda
Ordo           : Mesogastropoda
Familia        : Stombidae
Genus         : Strombus
Spesies        : Strombus vitatus
(Sumber : Verma, 2002)
          Cangkangnya keras dan bentuknya sangat khas. Warnanya hampir sama dengan warna jantung pisang. Tidak terlalu panjang dengan ujung membentuk seperti candi. Hewan ini habitatnya di laut.



20.  Bursa nodosa sp
Klasifikasi:
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Mollusca
Classis           : Gastropoda
Ordo              : Mesogastropoda
Family           : Bursanodae
Genus            : Bursanodosa
Species          : Bursanodosa sp
Sumber: (Verma, P.S. 2002)
          Memiliki cangkang yang bentuknya spiral menuju apex. Karena memiliki cangkang inilah kemudian di masukkan ke dalam kelas gastropoda. Memiliki aparture yang cukup besar dengan cangkang yang kecil. Tekstur cangkangnya kasar dan bila dilihat sekilas cangkangnya seperti tersusun atas zat kapur.

VI.   KESIMPULAN
1.    Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak dan memiliki cangkang dan habitatnya ada yang di darat, air tawar maupun di laut.
2.    Phylum Mollusca terbagi menjadi 5 kelas yaitu Amphineura, Gastropoda, Scaphopoda, Cephalopoda dan Pelecypoda.
3.    Siput darat (Achatina fulica) memiliki ciri-ciri tubuh simetri bilateral dan memilki dua pasang tentakel. Mata terdapat pada ujung tentakel depan (tentakel pendek).    
4.    Siput air (Helix pomata) memiliki ciri-ciri cangkok bulat dengan operculum dari zat tanduk, mata terpisah dari tentakel. Siput darat memiliki sepasang tentakel pendek di antara sepasang tentakel panjang yang bentuknya seperti rambut.
5.    Kelas Gastropoda memilki ciri umum yaitu bilateral simetri, kaki untuk berpindah/berjalan, bentuk kepala jelas dengan tentakel dan mata.
6.      Yang termasuk dalam Phylum Mollusca ini antara lain : siput, tiram, bekicot, cumi-cumi, berbagai keong jenis keong dan sebagainya.