PRAKTIKUM VII
Topik : Echinodermata
Tujuan : Mengamati dan menjelaskan ciri-ciri
morfologi dari phylum Echinodermata
Hari/ Tanggal : Kamis/ 09 April 2015
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
ALAT :
1. Lup
2. Baki
BAHAN :
Awetan
- Pentaceros
sp
- Astropecten
sp
- Dendraster
excentricus
- Bintang ular laut
II. CARA KERJA
1) Mengamati
awetan Pentaceros sp,
Astropecten sp, Dendraster excentricus, dan Bintang ular laut pada
bagian oral dan aboral, kemudian menggambar dan menyebutkan ciri morfologi
serta menyebutkan fungsi dari kaki tabung, madreporit, periprok.
2)
Menggambar morfologi Pentaceros
sp, Astropecten sp, Dendraster
excentricus dan Bintang ular laut.
III. TEORI DASAR
Phylum Echinodermata terdiri atas 5
kelas yaitu : Asteridea, Echinoidea, Ophiuroidea, Holoturoidea, Crinoidea. Yang
kita pelajari adalah kelas Asteroidea dengan contoh Asterias.
Secara umum pada Echinodermata tubuh
terdiri atas bagian oral dan aboral, memiliki sistem vaskuler (sistem
Ambulakral), umumnya lengan berjumlah 5, Asterias tubuhnya dilindungi
oleh duri-duri. Hewan ini mempunyai bentuk yang khas dan panjangnya bisa
mencapai 1 mm.
Echinodermata berasal dari bahasa
Yunani, yaitu : Echinos ; duri, derma ; kulit, berarti hewan yang kulitnya
berduri. Hewan ini meliputi :
1.
Bintang
laut (Kelas Asteroidea)
2.
Bintang
ular (Kelas Ophiuroidea)
3.
Landak
laut (Kelas Echinoidea)
4.
Lilia
laut (Kelas Crinoidea)
5.
Tripang
laut (Kelas Holoturoidea)
Seluruh hewan Echinodermata adalah
simetri radial dan sebagian besar memiliki penguat tubuh dari zat kapur dengan
tonjolan-tonjolan duri. Hewan ini hidup di pantai dan didalam laut sampai
kedalaman kurang lebih 366 m, sebagian hidup bebas, hanya gerakannnya lamban,
tidak ada yang parasit. Merupakan hewan pemakan sampah-sampah laut, sehingga
laut menjadi bersih. Phylum Echinodermata ditempatkan pada akhir deretan phylum
dalam Invertebrata karena tidak nampakmemiliki hubungan kekerabatan dengan
Invertebrata lainnya.
Ciri-ciri Echinodermata secara rinci adalah :
1.
Simetri
radial pada hewan yang telah dewasa, memiliki 5 bagian, sedang larvanya simetri
bilateral; memiliki 3 jaringan dasar, sebagian besar alatnya bersilia, tidak
memiliki kepala dan otak, tidak bersegmen.
2.
Permukaan
tubuh yang umumnya simetri radia, memiliki kaki buluh atau kaki ambulakral.
3.
Tubuh
terbungkus oleh epidermis yang halus dengan disokong oleh penguat berupa
kepingan kapur yang disebut laminae atau ossicula yang mudah
digerakkan atau tidak mudah digerakkan, dengan pola yang tetap, sering memiliki
duri-duri kapur yang halus.
4.
Saluran
pencernaan sederhana, biasanya lengkap (beberapa jenis tidak memliki anus).
5.
Memiliki
sistem sirkulasi radial yang mengalami reduksi; coelom dilapisi oleh peritonium
bersilia ; rongga coelom biasanya luas dan berisi amoebocyt-amoebocyt bebas.
6.
Respirasi
dilakukan dengan insang kecil atau papulae yang tersembul dari coelom
dan beberapa jenis Echinodermata bernapas dengan menggunakan kaki ambulakral,
sedang pada Holoturoidea menggunakan batang-batang seperti pohon yang terdapat
dalam cloaca.
7.
Sistem
syaraf dengan batang cincin yang bercabang-cabang kearah radial. Seks terpisah
dengan beberapa perkecualian.
Beberapa spesies vivipar, beberapa berkembang biak dengan
aseksual yaitu dengan pembelahan sel; memilki daya regenerasi yang besar
sekali, bila terdapat bagia yang rusakatau terlepas. Pada sekitar dasar duri
terdapat bentuk jepitan pada ujungnya dan disebut Pedicellaria. Pada
salah satu bagian antara dua bagian tubuh radial atau lengan terdapat lempeng
saringan madreporit sebagai tempat masuknya air dalam sistem vaskular air atau
ambulakral. Pada tiap alur ambulakral terdapat 2 deret atau 4 deret kaki-kaki.
V.
ANALISIS DATA
Pada
pengamatan praktikum kali ini, digunakan awetan spesies hewan Echinodermata,
yaitu Pentaceros sp,
Astropecten sp, Dendraster excentricus, Bintang ular laut, dan Asterias untuk mengamati dan menjelaskan ciri-ciri morfologi dari
phylum Echinodermata.
1).
Pentaceros sp.
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Echinodermata
Subphylum : Eleutherozoa
Classis :
Asteroidea
Ordo :
Phanerozonia
Familia :
Pentaceridae
Genus :
Pentaceros
Species :
Pentaceros sp.
(Sumber : Verma, P.S., 2002)
Pada
praktikum kali ini, digunakan awetan Pentaceros
sp. sebagai salah satu spesies dari filum Echinodermata, yang digunakan untuk
mengamati dan menjelaskan ciri-ciri morfologi dari phylum Echinodermata.
Pentaceros sp. atau yang biasa disebut
bintang laut memiliki habitat di laut. Pentaceros
sp. mempunyai tubuh berbentuk bintang dengan 5 lengan. Tubuhnya sangat
tebal dengan bentuk lengan bintang yang teratur. Pentaceros sp. memiliki tekstur permukaan kulit tubuh yang kasar.
Baik pada bagian oral maupun aboral terdapat duri-duri yang pendek dan tumpul.
Disekitar duri-duri tersebut, terdapat modifikasi duri yang disebut pedicellaria. Bintang laut memiliki
permukaan aboral yang lebih cembung, sedangkan permukaan oralnya lebih datar
dari permukaan aboralnya. Pada ujung-ujung lengan bintang laut, terdapat alat
sensor yang bentuknya menyerupai tentakel.
Pada salah satu bagian antara dua bagian tubuh radial atau
lengan terdapat lempeng saringan madreporit sebagai tempat masuknya air dalam
sistem vaskular air atau ambulakral. Di tengah-tengah tubuh Pentaceros sp. bagian aboral, terdapat
lubang anus. Selain itu di bagian aboral ini juga terdapat madreporit.
Madreporit ini merupakan lubang yang mempunyai saringan yang menghubungkan air
laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin. Pada permukaan tubuh
sebelah oralnya terdapat mulut yang dikelilingi oleh membran peristom dengan 5
alur ambulakral pada lengan tubuh. Pada tiap alur ambulakral terdapat dua deret
atau empat deret kaki-kaki.
Berdasarkan hasil
pengamatan, dapat diketahui bahwa Pentaceros sp. memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut : memiliki kaki tabung, madreporit, tubuhnya terdiri
dari 5 lengan, cakram, duri, tentakel, dan juga memiliki celah amburakral. Pada
bagian oral terdapat mulut dan pada bagian aboral terdapat anus. Lengan-lengan
pada Pentaceros sp. lebih panjang
daripada lengan pada spesies Astropecten
auraniacus. Tetapi tidak lebar seperti lengan Astropecten auraniacus.
Kaki tabung pada Pentaceros sp. memiliki fungsi yaitu sebagai alat gerak untuk
berjalan di dasar laut, untuk melekatkan pada karang, menangkap makanan
(mangsa), sebagai tempat pertukaran gas dan sebagai tempat pengeluaran
ekskresi. Sedangkan madreporit memiliki fungsi sebagai lubang yang
menghubungkan antara air laut dengan sistem pembuluh air dan kelamin.
2). Astropecten aurantiacus
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Echinodermata
Subphylum : Eleutherozoa
Classis :
Asteroidea
Ordo : Phanerozonia
Familia :
Astropectenidae
Genus : Astropecten
Species :
Astropecten auraniacus
( Sumber : Verma, P.S., 2002 )
Pada
praktikum kali ini, digunakan awetan Astropecten
auraniacus sebagai salah satu spesies dari filum Echinodermata, yang
digunakan untuk mengamati dan menjelaskan ciri-ciri morfologi dari phylum
Echinodermata.
Astropecten auraniacus
memiliki habitat hidup di laut. Astropecten
auraniacus memiliki ukuran tubuh yang
lebih kecil dibandingkan dengan jenis Pentaceros
sp, dengan bentuk bintang berjumlah 5 lengan yang terdiri atas bagain
aboral dan oral, sama seperti Penaceros sp.
Astropecten auraniacus memiliki tekstur permukaan kulit tubuh yang kasar, pada
bagian oral atau aboral terdapat duri-duri yang pendek dan tumpul yang
dikelilingi modifikasi duri yang disebut pedicellaria.
Pedicellaria berfungsi untuk
melindungi insang dermal, menangkap mangsa dan mencegah serpihan-serpihan serta
organisme kecil agar tidak tertimbun pada permukaan tubuh. Bergerak lamban.
Tubuhnya terbungkus oleh epidermis yang halus. Astropecten auraniacus
tidak memiliki anus dan memiliki sel kelaminnya terpisah. Berdasarkan hasil
pengamatan, dapat diketahui bahwa Astropecten auraniacus memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut :
memiliki kaki tabung, madreporit,
tubuhnya terdiri dari 5 lengan, cakram, duri, tentakel, dan juga memiliki celah
amburakral. Pada bagian oral terdapat mulut dan pada bagian aboral terdapat
anus.
Kaki tabung pada Astropecten auraniacus
memiliki fungsi yaitu sebagai alat gerak untuk berjalan di dasar laut, untuk
melekatkan pada karang, menangkap makanan (mangsa), sebagai tempat pertukaran
gas dan sebagai tempat pengeluaran ekskresi. Sedangkan madreporit memiliki
fungsi sebagai lubang yang menghubungkan antara air laut dengan sistem pembuluh
air dan kelamin.
3). Dendraster
excentricus
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Echinodermata
Class :
Echinodea
Order :
Clypeasteroida
suborder :
Scutelina
Family :
Dendrasteridae
Genus :
Dendraster
Spesies :
Dendraster excentricus.
(Sumber : Hegner, 1968 )
Pada praktikum kali ini, digunakan awetan (Dendraster excentricus) sebagai salah
satu spesies dari filum Echinodermata, yang digunakan untuk mengamati dan
menjelaskan ciri-ciri morfologi dari phylum Echinodermata.
Dollar
pasir (Dendraster excentricus)
memiliki habitat hidup di laut. sama halnya seperti pada spesies Pentaceros sp. dan Astropecten auraniacus, dollar pasir tubuhnya juga terdiri dari
bagian oral dan aboral.
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa pada
awetan spesies Dollar pasir (Dendraster
excentricus) memiliki bentuk seperti bulat pipih, bentuknya cakram, tekstur
permukaan tubuhnya halus, berwarna coklat, pada bagian oralnya terdapat
periprok, petal dan apical disk, sedangkan pada bagian aboralnya terdapat
peristom, saluran makanan dan anus.
Dollar pasir (Dendraster excentricus) tidak memiliki lengan, akan tetapi mereka
memiliki lima baris kaki tabung yang berfungsi alat gerak dalam pergerakkan
lambat.
4) Bintang
Ular Laut
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Ophiuroidea
Ordo : Valvatida
Family : Ophiuridae
Genus : Ophiolepsis
Spesies : Ophiolepsis
sp
Sumber : Hegner, 1968
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
maka pada bagian oral terdapat kaki, mulut, madreporit, amburaklar, alat
sensor, dan duri. Sedangkan pada bagian aboral terdapat kaki, anus, pediselaria
(duri), alat sensor, lekukan amburaklar, dan madreporit.
Bintang ular menggunakan lengan mereka
untuk bergerak. Mereka, tidak seperti bintang laut, bergantung pada kaki
tabung. Bintang laut bergerak dengan menggerakan lengan mereka yang sangat
fleksibel dan membuat mereka bergerak seperti ular. Pergerakan mereka mirip
dengan hewan simetri
bilateral. Pernapasan
dilakukan oleh 5 pasang kantong kecil yang bercelah di sekitar mulut, alat ini
berhubungan dengan saluran alat reproduksi (gonad).
Alat-alat pencernaan makanan pada ular
laut atau bintang laut terdapat dalam bola cakram, dimulai dari mulut yang
terletak di pusat tubuh kemudian lambung yang berbentuk kantong. Hewan ini
tidak memiliki anus. Di sekeliling mulut terdapat rahang yang berupa 5 kelompok
lempeng kapur.Makanan dipegang dengan satu atau lebih lengannya, kemudian
dihentakkan dan dengan bantuan tentakel dimasukkan ke mulut. Sesudah dicerna,
bahan-bahan yang tidak tercerna dibuang ke luar melalui mulutnya. Jenis kelamin hewan ini
terpisah. Hewan ini melepaskan sel kelamin ke air dan hasil pembuahannya akan
tumbuh menjadi larva mikroskopis yang lengannya bersillia, disebut pluteus.
Pleteus kemudian mengalami metamorfosis menjadi bentuk seperti bintang laut dan
akhirnya menjadi bintang ular.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar