Kamis, 23 April 2015

PORIFERA


PRAKTIKUM II

Topik               :   Porifera
Tujuan             :   Mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristik anggota         phylum Porifera
Hari / tanggal  :  Kamis / 05 Maret 2015
Tempat            :  Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 


I.                 ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.         Lup
2.         Papan seksi / baki
3.         Alat Tulis

Bahan :
Awetan kering spesies Porifera (Microciona, Euspongia, dan Hippospongia)

II.               CARA KERJA

1.        Menyiapkan alat dan bahan.
2.        Menggambar morfologi hewan porifera.
3.        Memberikan keterangan selengkapnya dan menuliskan sistematiknya.

 III.              TEORI DASAR
Porifera mewakili hewan-hewan primitif yang bersimetri radial atau asimetris dan menyimpang dari garis utama evolusi metazoa yang disebut parazoa. Hewan ini hidup di laut, beberapa di air tawar, tidak aktif, tidak bertangkai, memiliki banyak pori dan sistem pencernaan berlangsung secara interseluler.
Kata Porifera berasal dari bahasa latin pori artinya lubang-lubang kecil dan foro artinya mengandung. Jadi Porifera adalah hewan yang memiliki lubang-lubang atau disebut dengan hewan berpori-pori. Susunan tubuh Porifera lebih kompleks bila dibandingkan dengan susunan tubuh Protozoa. Hal ini disebabkan tubuhnya tidak lagi tersusun atas satu sel namun telah tersusun atas banyak sel. Oleh karena itu banyak ahli memasukkannya dalam kelompok hewan Metazoa.
Struktur tubuhnya berdasarkan tipe saluran air terbagi atas 3 yaitu tipe ascon, sycon dan leucon, yang paling sederhana adalah tipe ascon. Porifera merupakan hewan diploblastik. Berdasarkan bahan pembentuk spikula / rangka porifera terbagi atas 3 kelas yaitu calcarea/porifera kapur, hexactinellida/porifera silikat dan demospongia/porifera lunak.
Porifera terletak antara Filum Protozoa dan Filum Coelenterata. Porifera memiliki ciri-ciri khusus, yaitu:
1.     Tubuhnya memiliki banyak pori yang merupakan awal dari sistem kanal yang menghubungkan antara daerah internal dengan daerah eksternal.
2.      Tubuh tidak memiliki apendiks dan bagian yang dapat digerakkan.
3.     Belum mempunyai saluran pencernaan makanan , sistem pencernaan berlangsung secara intraseluler.
4.     Tubuhnya mempunyai rangka penyokong yang terdiri dari spikula-spikula.
5.      Umumnya Porifera hidup di laut.
Porifera umunya hidup di air laut, yaitu terbentang dari sejak daerah perairan pantai yang dangkal hingga daerah kedalaman 5,5 km. Fase dewasa bersifat sesil, artuinya menetap pada suatu tempat tanpa mengadakan perpindahan. hewan ini megikatkan diri pada suatu obyek yang keras yang dipakai sebagai hambatan, misalnya batu-batuan, kayu-kayu yang tenggelam di dalam air dan ada juga yang melekat pada cangkok hewan-hewan Molusca. Warna tubuhnya bermacam-macam.
Struktur tubuhnya kecuali berpori dengan macam-macam bentuk yang dibagi atas tiga yaitu Ascon, Sycon atau Scypha dan Rhagon. Perkembangbiakan hewan ini secara nonseksual ( dengan membentuk kuncup ) dan secara seksual ( belum dilakukan dengan alat kelamin khusus). Phylum Porifera digolongkan menjadi 3 kelas yaitu :
1.       Kelas Calocarea atau Calcispongiae
2.       Kelas Hexactinellida atau Hyalospongiae

V.      ANALISIS DATA
1.      Microcoina sp
Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Porifera
Classis             : Demospongiae
Ordo                : Poiciloclerina
Family             : Microcionidae
Genus              : Microciona
Species            : Microciona sp
(Sumber: Jasin, Maskoeri. 1984)
Ciri-ciri : Mempunyai kerangka tubuh yang tersusun atas berbagai bentuk spicula dan kadang-kadang juga spongin.Microciona termasuk koloni laut yang  banyak ditemukan  dilaut. Berbentuk seperti batu kerang dan mengeras dalam tempat yang dangkal atau bagian air laut yang dalam. Ciri-ciri yang dapat dikenali dari hewan ini adalah bentuk bersemak-semakdengan cabang yang panjang. Hidupnya berkoloni di air yang dalam.warnanya merah cerah. Hewan ini memiliki tubuh lunak dan lembek, bercabang seperti ranting, didalam air berkembang dan  bertambah panjang hingga 15 cm,  tidak mempunyai rangka, walaupun ada yang mempunyai rangka, rangka itu hanya terdiri dari serabut-serabut spongin dengan spikula dari kersik,  serta memiliki sistem saluran yang rumit.  Kelompok Porifera ini belum mempunyai sistem saraf, tetapi apabila mendapatkan rangsang yang berupa sentuhan, terutama pada daerah oskulum, maka rangsang tersebut akan diteruskan dari sel ke sel secara lambat. Tetapi untuk sistem pencernaannya masih sangat sederhana dan berlangsung secara intrasel, gerakannya seperti pada aliran air, air yang membawa makanan biasanya berupa plankton dan oksigen yang terlarut. Makanan tersebut ditangkap oleh sel leher kemudian dicerna dalam vakuola dan sari-sarinya akan diangkut oleh sel-sel amoebosit dan diedarkan ke seluruh tubuh, sedangkan sisa makanannya dikeluarkan melalui sel leher ke dalam air melalui spongosol.

2.      Euspongia sp
Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Porifera
Classis             : Demospongiae
Ordo                : Keratosa
Family             : Euspongidae
Genus              : Euspongia
Species            : Euspongia sp
(Sumber: Jasin, Maskoeri. 1984)
Tubuh Euspongia Mollisima terbuat dari spongin saja, atau campuran spongin dan zat kersik. Terlihat pada tubuhnya lubang pori yang tersusun beraturan dan berukuran sama. Euspongia biasanya digunakan untuk spon mandi. Hewan ini memiliki sponge yang besar dan bentuknya bulat, warnanya hitam gelap. Euspongi adalah tipe kompleks dimana disini akan lebih lanjut berkembang biak dalam lipatan dari dinding tubuh. Kerangka tersusun dari jeringan serat pori tanpa spikula. Cara pembuatan spon mandi dirumah melalui tahap pemutihan atau pencelupan dari spon, biasanya spon mandi sebagian besar terdiri dari serat sponge. Biasanya selain digunakan di kantor, juga untuk membasahi stempel kartu pos catatan perhitungan mata uang atau kertas dan lain-lain. Euspongia adalah bentuk tetap yang ditemukan menempel di dasar air hangat yang tenang. Euspongia  hidup di laut pada kedalaman tertentu, bertubuh lunak, tidak mempuyai rangka, walaupun ada hanya terdiri dari serabut-serabut spongin dengan dari kersik, kebanyakan ditemukan dilaut dan mempunyai pori-pori disetiap tubuhnya. Ciri-ciri Euspongia ini adalah mempunyai spongia yang lebih kasar, tidak berspekula kerangka tubuhnya khusus terbentuk dari bahan spongin.  Euspongia mollisima adalah jenis spesies dari phylum Porifera yang bertulang lunak dan tidak memiliki spikula. Kebanyakan spesies ini hidup di laut pada kedalaman tertentu yang masih dapat ditembus cahaya. Merupakan binatang sponsa yang dipakai untuk alat penggosok pada waktu mandi.

3.      Hippospongia sp
Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Porifera
Classis             : Demospongiae
Ordo                : Keratosa
Family             : Hipposngiada
Genus              : Hippospongia
Species            : Hippospongiae sp
(Sumber: Jasin, Maskoeri. 1984)
Kerangka tubuh khusus terbentuk dari bahan spongin, ditutupi oleh membran tipis yang gelap yang memiliki banyak ruang berflagel. Skeleton terdiri dari serabut spongin, jaringan tidak teratur tanpa spikula. Saluran air tipe leukon dimana air dari ostium masuk melalui saluran menuju ke rongga-rongga yang di batasi koanosit. Dari rongga ini air melalui berbagai saluran lagi menuju ke spongocol dan akhirnya keluar menuju oskolom. Hewan ini biasanya di temukan di atas dasar karang dengan kedalaman 10-15 m. Berbentuk seperti batu dengan banyak celah. Porifera ini hidup di dasar laut, tidak memiliki spikula dan bertubuh lunak. Kerangka tubuhnya dari sponging. Porifera inibertulang lunak karena tidak memiliki rangka, kalau ada yang memiliki rangka terdiri dari serabut spongin dengan spikula dari silikat atau spongia saja.Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit.Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari.Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1 meter.Seluruh hippospongia memiliki saluran air tipe Leukonoid.Habitatnyaumumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar. Hippospongia ini adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar dan merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera.



3.       Kelas Demospongiae

Tidak ada komentar:

Posting Komentar