Kamis, 23 April 2015

DAUN TUNGGAL


PRAKTIKUM I
Topik                   : Daun tunggal dan bagian-bagiannya
Tujuan                 : Mengenal bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal
Hari/Tanggal        : Sabtu/  21-02-2015
Tempat                : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 

I.          ALAT DAN BAHAN
A.    Alat-alat :
1.      Baki/nampan
2.      Alat tulis
B.     Bahan-bahan :
1.   Daun Bambu (Bambusa sp.)
2.    Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)
3.    Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
4.    Daun Jarak (Ricinus communis L.)
5.    Daun Widelia (Widelia sp.)
6.    Daun Keladi (Colocasia sp.)
7.    Daun Mangga (Mangifera indica sp.)

II.          CARA KERJA
1.      Mengamati bagian-bagian daun: tangkai (petiolus), pelepah (vagina), helaian (lamina), lidah-lidah (ligula).
2.      Mengamati bangun daun: lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai, pita/ garis, dsb.
3.      Mengamati ujung daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berbelah, berduri.
4.      Mengamati pangkal daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berlekuk.
5.      Mengamati tepi daun: rata, bergigi, bergerigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak, berlekuk, bercangap, berbagi.
6.      Mengamati daging daun: tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti perkamen, seperti kulit, berdaging.
7.      Mengamati pertulangan daun: menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8.      Mengamati permukaan atas dan bawah daun: gundul, licin (mengkilap, suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbinggul-binggul, berbulu (jarang, halus dan rapat, kasar).
9.      Mengamati warna daun permukaan atas dan bawah.
10.  Menggambar hasil pengamatan
11.  Menganalisa data dan membuat kesimpulan

III.          DASAR TEORI
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batangtempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang dan tempat di atas yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan senyawa zat hijau yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai alat yang berfungsi untuk :
1.      Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
2.      Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3.      Penguapan (transpirasi)
4.      Pernapasan (respirasi)

A.       Bagian-bagian Daun
Daun lengkap mempunyai 3 bagian, yaitu :
1.      Upih daun atau pelepah daun (vagina).
2.      Tangkai daun (petiolus).
3.      Helaian daun (lamina).


B.     Bangun/ Bentuk Daun (Circumscriptio)
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar maka daun dibedakan empat golongan, yaitu:
1)      Bagian yang terlebar kira-kira ditengah-tengah helaian daun
Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian terlebarnya terletak ditengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat / bundar (orbcularis), bangun perisai (peltatus), jorong (ovalis atau ellipticus, memanjang (oblongus) dan bangun lanset (lanceolatus).
2)     Bagian yang terlebar dibawah tengah-tengah helaian daun
Daun-daun yang memiliki bagian yang terlebar dibawah tengah-tengah helaian daunnya dibedakan dalam 2 golongan, yaitu :
a.       Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-bentuk daun seperti bangun bulat telur (ovatus), bangun segitiga (triangularis), bangun delta (deltoideus), dan bangun belah ketupat (rhomboideus).
b.      Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun seperti bangun jantung (cordatus), bangun ginjal atau kerinjal (reniformis), bangun anak panah (sagitattus), bangun tombak (hastatus), dan bangun bertelinga (auriculatus).
3)      Bagian yang terlebar terdapat diatas tengah-tengah helaian daun
Daun dengan bagian terlabar terdapat ditengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat telur sungsang (abovatus), bangun jantung sungsang (obcordatus), bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus) dan bangun sudip atau spatel atau solet (spathulatus).

4)      Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama   lebarnya
Dalam golongan ini termasuk dalam daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjang daunnya. Pada umumnya bentuk daun yang dari pangkal ke ujung  sama lebarnya adalah bangu garis (linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku atau dabus (subulatus) dan bangun jarum (acerosus).
C.    Ujung Daun (Apex folli) dan Pangkal Daun (Basis folli)
Ujung daun dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa. Ada tujuh bentuk daun yang kita jumpai yaitu runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), rumpang (truncates), terbelah (retusus) dan berduri (mucronatus)
D.    Susunan Tulang Daun (Nervatio atau Nevatio )
Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan untuk pengangkutan zat-zat. Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun dibedakan dalam tiga macam, yaitu ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis), dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun dapat dibedakan beberapa macam susunan tulangnya dapat dibedakan atas empat golongan, yaitu daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis), bertulang menjari (palminervis) dan bertulang sejajar (rectinervis).
E.     Tepi Daun (Margo filli)
Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada tepi daun dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1.      Tepi daun dengan toreh merdeka
Tepi daun dengan toreh yang merdeka banyak ragamnya, yang sering dijumpai adalah tepi dan bergerigi (serratus), bergerigi ganda (biserratus), bergigi (dentatus), beringgit (crenatus) dan berombak (repandus).
2.      Tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya.
Berdasarkan dalamnya toreh- toreh pada tepi daun dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (lobatus), bercangap (fissus) dan berbagi (partisus).
F.     Daging Daun (Invertinum)
Daging daun (invertinum) adalah bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Dibagian ini zat-zat yang diambil dari luar tubuh menjadi zat-zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergantung tebal tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat seperti selaput (membranceus), seperti kertas (papyraceus) atau (chartaceus), seperti perkamen (perkamenteus), seperti kulit belulang (coriaceus), dan berdaging (carnoss).
G.    Warna Daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai daun yang warnanya tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun dapat memperlihatkan banyak variasi atau nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup warna merah, atau hijau kekuningan.
H.    Permukaan Daun
Pada umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah berbeda, biasanya sis atas lebih hijau, licin atau mengkilat dibandingakan dengan sisi bawah. Kadang-kadang pada permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang berupa sisik, rambut, duri, dan lain-lain. Oleh karena itu, orang membedakan permukaan daun ada yang licin (lavies), gundul (glaber), kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus), berbulu (pilosus), berbulu halus dan rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus) dan bersisik (lepidus).


V.        ANALISIS DATA

1.      Daun bambu (Bambusa sp.)
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Subclassis        : Commelinidae
Ordo                : Cyperales
Familia            : Poaceae
Genus              : Bambusa
Spesies            : Bambusa sp.
(Sumber : Cronquist. 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa daun bambu (Bambusa sp) adalah daun tunggal yang memiliki daun yang lengkap. Dikatakan lengkap karena memiliki pelepah/upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina). Tumbuhan bambu (Bambusa sp) memiliki bangun garis, ujung daun yang runcing (acuminatus). Pangkal daun yang membulat (rotundatus), tepi daun yang rata (integer), daging daun seperti kulit, permukaan bagian atas yang licin dan pada bagian bawah yang juga kasap, serta warna daun yang hijau. Dari arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun, daun bambu termasuk daun-daun yang bertulang sejajar atau lurus karena ibu tulang daunnya yang besar membujur di tengah, sedang tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil dan membujur sejajar ibu tulang daun.

            2.   Daun tebu (Saccharum officinarum L.)
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Ordo                : Poales
Familia            : Poaceae
Genus              : Saccharum
Species            : Saccharum officinarum L.
Daun tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan rumput kokoh kuat, menahun, berumpun kuat dengan tunas merayap dibawah tanahyang panjang; tinggi 1,5-5 m, kadang-kadang lebih tinggi. Daun tebu (Saccharum officinarum L.) mempunyai bangun pita (ligulatus) karena penampang melintangnya pipih dan daunnya yang lebih panjang dari bangun pita, bentuk ujung daun yang runcing (acutus), pangkal daun yang membulat (orbicularis), tepi daun yang rata, daging daun yang perkamen, permukaan atas daun yang licin  dan permukaan bawah yang licin juga, serta berwarna hijau. Daun tunggal ini bukanlah daun yang lengkap karena hanya memiliki helaian daun (lamila) dan pelepah daun (vagina).
            3.   Daun Pisang ( Musa paradisiaca )
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Ordo                : Zigeberales
Familia            : Musaceae
Genus              : Musa
Species            :Musa paradisiaca L.
Daun pisang (Musa paradisiaca L.) merupakan herba menahun, berumpun dengan akar rimpang, tinggi 3,5-7,5 m. Daun pisang (Musa Paradisiaca L.) mempunyai bangun daun jorong, ujung daunnya yang runcing, pangkal daun yang juga tumpul, tepi daun yang rata, daging daun yang seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), permukaan atas dan bawah yang sama-sama licin, serta warna daun yang hijau. Tulang-tulang cabang pada daun pisang bersatu dengan tulang cabang yang lain. Daun pisang adalah daun lengkap karena memiliki helaian daun (lamila), tangkai daun (petiolus), dan pelepah/upih (vagina).
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (1985:47), tebal atau tipisnya helaian daun, pada hakikatnya juga bergantung pada tebal tipisnya daging daun, bertalian dengan sifat ini dibedakan daun yang salah satunya seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), tipis tetapi cukup tegar, misalnya daun pisang (Musa paradisiacal L.).
     4.   Daun Jarak (Ricinus communis L.)
Klasifikasi:
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub classis       : Rosidae
Ordo                : Euphorbiales
Familia            : Euphorbiaceae
Genus              : Ricinus
Spesies            : Ricinus communis L.
(Sumber : Cronquist. 1981)
Daun jarak (Ricinus communis L.) Daun ini mempunyai bangun perisai (pelitatus), ujung daun yang runcing, pangkal daun yang tumpul, tepi daun yang rata, daging daun seperti perkamen, permukaan atas yang licin dan bawah yang sama licinnya juga, serta berwarna hijau. Tulang–tulang cabang yang dimiliki daun jarak adalah  bertulang menjari.
Daun jarak adalah adalah daun tunggal yang tergolong daun tidak lengkap, karena pada bagian daunnya hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamila), tidak terdapat pelepah/upih daun (vagina).
Daun-daun yang bertulang menjari (palminervis), yaitu kalau dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar, memperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan. Jumlah tulang ini lazimnya gasal, yang di tengah yang paling besar dan paling panjang, sedang ke samping semakin pendek. Daun dengan susunan tulang demikian pun umumnya hanya terdapat pada tumbuhan berbiji terbelah (Dicolyledoneae), misalnya pada papaya (Carica papaya L.), jarak (Ricinus communis L.), kapas (Gossypium sp.), dll.
Biji yang sangat beracun, yang daya racunnya hilang pada waktu pemanasan, menghasilkan minyak jarak.
5.     Daun Widelia (Widelia sp.)
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Asteridae
Familia            : Asteraceae
Genus              : Widelia
Species            : Widelia sp.
Daun widelia (Widelia sp) merupakan herba tegak, sering bercabang banyak, aromatis; 1-5m tingginya.Daun widelia (Widelia sp.) mempunyai bangun daun bulat, ujung daun yang runcing, pangkal daun yang meruncing, tepi daun yang bergerigi ganda, daging daun seperti kertas, permukaan atas berbulu kasar dan bawah berbulu, serta warna daun yang hijau. Memiliiki susunan tulang daun yang bertulang menyirip (penninervis). Daun ini dikatakan tidak lengkap karena dia hanya memiliki bagian-bagian daun terkecuali upih daun atau pelepah daun (vagina), daun widelia memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamila).

6.     Daun Keladi (Colocasia sp.)
Klasifikasi :
Kingdom       : Plantae
Divisio           :Magnoliophyta
Classis            :Liliopsida
Subclassis      : Arecidae
Ordo              :Arales
Familia           : Areceae
Genus                        : Colocasia
Species           : Colacaia sp
Herba bergetah, dengan batang dibawah tanah yang berbentuk umbi; tinggi 0,4-1,5 m. Daun keladi (Colacaia sp) memiliki ketiga bagian daun tanpa terkecuali (helaian daun, tangkai daun, dan upih/pelapah daun), sehingga daun ini disebut daun lengkap. Helaian daun keladi sendiri memiliki bangun daun perisai (peltatus), ujung daun yang meruncing, pangkal daun yang membulat, tepi daun yang rata, daging daun yang tipis lunak, permukaan atas daun yang licin berselaput lilin sama dengan dibawahnya, serta warna daun yang hijau.
7.     Daun Mangga (Mangifera Indica)
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnopsida
Subkelas          : Rosidae
Ordo                : Sapindales
Famili             : Anacardiaceae
Genus              : Mangifera
Species            : Mangifera indica L.
Sumber            : (Cronquist,1981)
Pohon, tinggi 8-30 m. Daun mangga (Mangifera indica L.) merupakan daun yang tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun dan hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Bangun bentuk daunnya jorong. Ujung daunnya meruncing dan pangkal daunnya runcing. Tepi daun rata. Daging daun manga bertipe seperti kertas. Permukaan atas daunnya licin mengkilat dan permukaan bawah daunnya licin suram. Warna atas daun hijau tua.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar