PRAKTIKUM IV
Topik : Bentuk Batang, Arah Tumbuh, Permukaan dan Modifikasi Batang
Tujuan : Untuk mengetahui bermacam-macam bentuk batang, arah tumbuh batang, permukaan dan modifikasinya.
Hari / tanggal : Sabtu
/28-03-2015
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat:
1.
Baki
2.
Pisau silet/cutter
3.
Alat tulis
4.
Cutter
Bahan-bahan:
1. Rumput Teki (Cyperus rotundus)
2. Mendong (Fimbrysitilis sp)
3. Pisang (Musa paradisiaca L.)
4. Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
5. Sirih (Piper betle L.)
6. Bambu (Bambusa sp)
7. Kaktus (Opuntia vulgaris)
8. Pepaya (Carica papaya L.)
9. Jambu Biji (Psidium guajava L._
10. Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
11. Ketapang (Terminalia catappa
L.)
12. Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
II.
CARA KERJA
A. Mengamati dan menentukan :
1. Habitus keseluruhan tumbuhan : herba, herba berkayu, perdu,
rumput-rumputan, teki-tekian.
2. Tipe batang : herbaceus, berkayu, batang rumput, batang mendong.
3. Bentuk batang : bulat, bersegi, pipih.
4. Permukaan batang : licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut,
berduri, ada bekas-bekas daun.
5. Arah tumbuh batang : tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar,
membelit, memanjat, condong, mengangguk.
6. Tipe percabangan : monopodial, simpodial, dikotom.
7. Arah tumbuh cabang.
B.
Menggambar hasil pengamatan dan
memberi keterangan.
III.
TEORI DASAR
Batang merupakan
bagian tumbuh tumbuhan yang angat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan
batang bagi tumbuh tumbuhan batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
Sifat-sifat batang adalah sebagai berikut :
a.
Berbentuk panjang bulat seperti
silindris atau dapat pula berbentuk lain, tetapi selalu bersifat aktinomorf.
b.
Terdiri atas ruas-ruas yang
masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan tiap buku-buku terdapat daun.
c.
Tumbuhnya keatas menuju cahaya.
d.
Bertambah panjang di ujung.
e.
Mengadakan percabangan, dan
selama hidupnya tumbuhan tidak dapat di gugurkan, kecuali cabang atau ranting.
f.
Umumnya tidak berwarna hijau,
kecuali pada tumbuhan yang umurnya pendek.
Fungsi batang bagi tumbuhan yaitu :
a. Mendukung bagian tumbuh-tumbuhan yang ada
di atas tanah.
b. Memperluas asimilasi dan menempatkan
bagian-bagian tumbuhan di dalamruang sehingga dari segi kepentingan tumbuhan
bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
c. Jalan pengangkutan
air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil
asimilasi dari atas ke bawah.
d. Tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
Berdasarkan
tampak tidak batang pada suatu tanaman maka tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan
yang tidak berbatang (planta acualis) dan tumbuhan yang berbatang jelas. Pada
tumbuhan yang berbatang jelas dapat dibedakan atas :
1.
Batang basah (herbaceous)
2.
Batang berkayu (lignosus)
3.
Batang rumput (calmus)
4.
Batang mendong (calamus)
Macam-macam
bentuk batang :
1.
Bulat (teres)
2.
Bersegi (angularis), bersegi
tiga (triangularis) dan bersegi empat (quadrangularis)
3.
Pipih : filokladia, dan
kladodia
Dilihat
dari permukaannya batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang
bermacam-mcam seperti :
1.
Licin (laevis)
2.
Berusuk (costatus)
3.
Beralur (sulcatus)
4.
Bersayap (alatus)
5.
Berambut (pilesus)
6.
Berduri (spinosus)
7.
Memperlihatkan bekas-bekas daun
8.
Memperlihatkan banyak lenti sel
9.
Keadaan-keadaan
lain seperti lepasnya kerak
Arah tumbuh batang pada tumbuhan
dibedakan atas 8 macam yaitu :
1. Tegak lurus (erectus)
2. Mnggantung (dependens, pendulus)
3. Berbaring (humifusus)
4. Menjalar atau merayap (repens)
5. Serong ke atas atau condong (ascendes)
6. Mengangguk (nutans)
7. Memanjat ( scandens)
8. Membelit (volubilis)
·
Membelit kekiri (sinistrorsum
volubilis)
·
Membelit
ke kanan (dextrorsum volubilis)
Percabangan pada batang umumnya
dibedakan tiga macam cara percabangan yaitu :
1. Percabangan monopodial
2. Percabangan simpodial
3. Percabanagan dikotom atau menggarpu
Cabang-cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut
tertentu dengan batang pokoknya. Dilihat dari besar kecilnya sudut ini maka
arak tumbuh cabang pada suatu tanaman berlainan. Umumnya orang membedakan arah
tumbuh cabang adalah sebagai berikut :
1.
Tegak (fastigiatus)
2.
Condong ke atas (patens)
3.
Mendatar (horizontalis)
4.
Terkulai (declinatus)
5.
Bergantung (pendulus)
V. ANALISIS DATA
1. Tanaman Rumput Teki (Cyperus rotundus)
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub Classis : Commenilidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Cyperaceae
Genus :
Cyperus
Species :
Cyperus rotundus
(Steenis.2002)
Rumput teki mempunyai batang segitiga
hidup sepanjang tahun karena ketinggian 10 – 75 cm bunganya berwarna hijau
kecoklatan, terletak di ujung tangkai dengan tiga tunas helaian benang sari
berwarna kuning jernih, membentuk bunga-bunga berbulir, mengelompok menjadi
satu payung. Pada rimpangnya yang sudah tua
terdapat banyak tunas yang menjadi umbi berwarna coklat atau hitam dalamnya
berwarna putih kemerahan. Umbinya berumpun dan bentuknya bulat telur sebesar
kacang tanah sampai beberapa cm. Rasanya sepat kepahit-pahitan dan baunya
wangi. Menurut Buku Dr C.G.G.J. van Steenis cs dalam Bukunya Flora (1975), Cyprus Herba menahun, tinggi 0,1-0,8 m.
Batang tumpul sampai persegi tiga tajam. Daun 4-10 berjajal pada pangkal
batang,dengan pelepah daun yang tertutup tanah, helaian daun bentuk garis, dari
atas hijau tua mengkilat, 10-60 kali 0,2-0,6 cm. Anak bulir terkumpul menjadi
bulir yang pendek dan tipis, dan keseluruhan terkumbul kembali menjadi
berbentuk panjang.
Tanaman rumput teki memiliki habitus
berupa teki-tekian dengan tipe batang berupa mendong karena memiliki ruas-ruas
yang lebih panjang daripada tipe rumput, dan berbentuk segitiga. Batangnya
berwarna hijau dengan permukaan yang licin. Arah tumbuh batang tegak lurus
dengan permukaan tanah. Memiliki tipe percabangan monopodial karena batang
utamanya terlihat jelas. Arah tumbuh cabangnya tidak diketahui dari hasil
pengamatan, padahal berupa geragih
yang merayap di dalam tanah, yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh
merayap dan dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh
akar-akar.
2.
Mendong (Fimbristylis sp)
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub Classis : Commenilidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Cyparaceaea
Genus :
Fimbrystilis
Spesies :
Fimbrystilis sp
(Cronquist.1981)
Tanaman mendong memiliki ciri-ciri
batang yang hampir serupa dengan rumput teki tetapi tanaman ini lebih besar. Habitusnya
berupa rumput-rumputan dengan tipe batang berupa mendong karena memiliki
ruas-ruas yang lebih panjang daripada tipe rumput, dan batang berbentuk
segitiga. Batangnya berwarna hijau dengan permukaan yang licin. Arah tumbuh
batang tegak lurus dengan permukaan tanah. Memiliki tipe percabangan monopodial
karena batang utamanya terlihat jelas.
Menurut Buku Dr C.G.G.J. van Steenis
cs dalam Bukunya Flora (1975),
Fimbrystilis, herba yang berumpun dengan akar serabut, tinggi 0,1-0,8 m.
Batang dengan ujung yang sedikit atau banyak persegi, akan tetapi tidak pipih.
Daun banyak, terkumpul pada pangkal batang, bentuk garis, kerapkali membengkok serupa sabit.
3.
Pisang (Musa paradisiacal L.)
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Ordo :
Zingiberales
Familia : Musaceae
Genus :
Musa
Spesies :
Musa paradisiaca L.
(Steenis.2002)
Pisang memilki habitus berupa herba dengan batang yang
basah, bertipe herbaceous dan berbentuk bulat. Permukaan batangnya licin. Batangnya
berada jauh di dalam tanah, yang tampak
pada mata kita bukanlah batang yang sebenarnya melainkan batang semu yang
merupakan kumpulan pelepah yang membentuk menyerupai batang. Batang sebenarnya
berbuku, dengan arah tumbuh batang serong ke atas atau condong dimana pangkal
batang seperti hendak berbaring tetapi bagian lainnya membelok ke atas dan
memiliki percabangan simpodial.
Menurut Buku Dr C.G.G.J. van Steenis
cs dalam Bukunya Flora (1975), Musa
paradisiacal L. Herba menahun, berumpun dengan akar rimpang, Daun-daun
tersebar, helaian daun berbantuk lenset memanjang,mudah koyak, pada bagian
bawah berlilin.
4.
Tanaman Kembang Telang (Clitoria
ternatea L.)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Rosiidae
Ordo : Rosales
Familia : Rapilionaceae
Genus : Clitoria
Species : Clitoria ternatea L.
(Cronquist.1981)
Kembang telang memiliki habitus
berupa herba berkayu dan tipe batangnya adalah herbaceous. Bentuk batang bulat dan
pada permukaannya berbulu. Arah pertumbuhan batangnya membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis) yang jika
dilihat dari atas arah belitannya berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
Batang tanaman ini naik ke atas dengan menggunakan cabang pembelit dan meliliti
penunjangnya yang jika kita ikuti jalannya batang yang membelit itu, maka
penunjang akan selalu berada di sebelah kiri kita. Cabang-cabangnya merupakan
pendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang atau bersifat
sirung panjang.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam
bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:82), arah tumbuh batang kembang telang adalah
membelit ke kiri
Menurut Buku Dr C.G.G.J. van Steenis
cs dalam Bukunya Flora (1975), Clitoria
ternatea L, Pardu, membelit kekiri. Daun menyirip berdaun, anak daun
bertangkai sangat pendek. Daun menumpu bentuk garis. Bunga bendera dengan arah
ke bawah.
5.
Tanaman Sirih (Piper betle L.)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper betle L.
(Steenis.2002)
Habitus tanaman ini berupa herba berkayu dengan tipe
batang yang herbaceus. Bentuk batangnya bulat, dengan permukaan yang beralur. Arah tumbuh
batang tanaman dengan memanjat. Daunnya
berseling atau tersebar dengan permukaan batang yang beralur. Tanaman ini dapat
berpegangan dengan media penunjangnya dengan menggunakan alat pelekat. Tipe
percabangannya monopodial.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:82), sirih
memiliki arah tumbuh batang yang memanjat pada akar perekatnya.
Menurut
Buku Dr C.G.G.J. van Steenis cs dalam Bukunya Flora (1975), Piper betle L,Tumbuh-tumbuhan memanjat, daun berseling atau
tersebar, bertangkai, daun enumpu cepat rontok, dan meninggalkan tanda bekas
berbrntuk cincin.
6.
Batang Bambu (Bambusa sp)
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub Classis : Commelinidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Poaceae
Genus : Bambusa
Species : Bambusa
sp.
(Cronquist.
1981)
Habitusnya berupa herba berkayu dan karena
tipe batang berkayu tumbuhan ini mempunyai batang yang cukup keras dan kuat
karena sebagian besar batangnya terdiri atas kayu dan berongga. Bentuk
batangnya bulat dengan permukaan batang berbulu dan buku-buku yang jelas. Arah
tumbuh batang tegak lurus dengan tipe percabangannya simpodial. Arah tumbuh
cabangnya tegak lurus.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya
Morfologi Tumbuhan (1985:79), bentuk batang bambu adalah bulat.
7.
Tanaman Kaktus (Opuntia
vulgaris)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliphyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Caryophylales
Familia : Cartoceae
Genus : Opuntia
Spesies : Opuntia
vulgaris
(Steenis. 2002)
Habitusnya berupa perdu, dengan tipe
batang herbaceous (basah). Tanaman ini mempunyai bentuk batang yang kladodia
yaitu pipih dan biasanya melebar menyerupai daun dan terus tumbuh serta
mengadakan percabangan. Permukaan batangnya berduri dan licin. Duri-duri pada
permukaan kaktus merupakan modifikasi dari daun tunggalnya. Arah tumbuh batang
tanaman kaktus ini tegak lurus dengan tipe percabangannya yaitu diktotom.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam
bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:79), kladodia
(cladodium), jika masih tumbuh terus
dan mengadakan percabangan, misalnya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill.).
8.
Tanaman Pepaya (Carica
papaya L.)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Dilleniidae
Ordo : Violales
Familia : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
(Steenis. 2002)
Habitus tanaman ini adalah perdu
dengan tipe batang berkayu. Arah tumbuh batangnya tegak lurus dengan tipe
percabangannya monopodial. Bentuk batangnya bulat dan pada permukaan batangnya
terdapat bekas-bekas daun berupa lubang-lubang yang berasal dari daun yang
telah luruh. Arah tumbuh batang tanaman ini adalah monopodial, dimana batang
pokok terlihat jelas, lebih besar dan lebih panjang dibandingkan cabangnya.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:81), memperlihatkan berkas-berkas daun,
misalnya pada papaya (Carica papaya L.)
dan kelapa (Cocos mucifera L..)
Menurut
Buku Dr C.G.G.J. van Steenis cs dalam Bukunya Flora (1975), Carica papaya L,Herba yang berbentuk pohon dengan daun tunggal
atau majemuk menjadri, tersebar, tanpa daun penumpu. Kerap kali dengan getah.
Bunga beraturan
9.
Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Rosiidae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Psidium
Species : Psidium guajava L.
(Steenis.2002)
Jambu
biji adalah tanaman berhabitus pohon kecil. Tipe batangnya batang berkayu
dengan bentuk batang yang bulat. Keadaan permukaan batangnya mengalami lepasnya
kerak (bagian kulit yang mati). Arah tumbuh batangnya tegak lurus ke atas
dengan tipe percabangan yang simpodial.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:81), permukaan
batang jambu biji mengalami lepasnya kerak.
Menurut
Buku Dr C.G.G.J. van Steenis cs dalam Bukunya Flora (1975), Psidium guajava L, Pardu atau pohon kecil, Kulit perang,
terkelupas dalam potongan.
10.
Cemara (Casuarina
equisetafolia L.)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis :
Hamamelidae
Ordo : Casuarinales
Familia : Casuarinaceae
Genus : Casuarina
Species : Casuarina equisetafolia L.
(Cronquist.
1981)
Pohon cemara yang sering kita lihat
dengan arah tumbuhnya yang condong ke atas itu mempunyai tipe percabangan
monopodial. Pohon cemara sendiri temasuk
ke dalam habitus pohon kecil dengan tipe batang berkayu. Bentuk batangnya bulat
dengan permukaan batang yang kasar saat kita pegang.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam
bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:87), arah tumbuh cemara condong ke atas dan
tipe percabangan yang monopodial.
Menurut Buku Dr C.G.G.J. van Steenis
cs dalam Bukunya Flora (1975), Casuarina
equisetifolia L, Pohon, tinggi 25 m. Berumah satu. Ranting hijau beralur,
11.
Ketapang (Terminalia catappa
L.)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis :
Rosiidae
Ordo :
Myrtales
Familia : Combretaceae
Genus : Terminalia
Species : Terminalia catappa L.
(Cronquist.
1981)
Habitus tanaman ini sangat jelas
yakni pohon dengan tipe batang yang keras dan berkayu. Bentuk batangnya bulat
dengan permukaan yang umumnya banyak terdapat bintil-bintil lentisel, namun
pada batang muda permukaan batangnya berbulu halus.
Arah tumbuh batangnya tegak lurus
dengan permukaan tanah, dengan tipe percabangan monopodial karena sangat jelas
terlihat batang utamanya. Arah percabangannya mendatar dengan sudut hampir 90
derajat.
Menurut Buku Dr C.G.G.J. van Steenis
cs dalam Bukunya Flora (1975), Terminalia
catappa L, Pohon, kerap kali dengan taju yang jelas bertingkat (pohon).
12.
Bogenvil (Bougaivillea
spectabilis)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis :
Caryophyllidae
Ordo :
Carryophyllales
Familia : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Species : Bougainvillea
spectabilis
(Cronquist.
1981)
Habitusnya berupa
pohon dengan tipe batang yang berkayu karena sebagian besar batangnya terdiri
atas kayu. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan batang yang kasar dan
berduri. Arah tumbuh batang pada hasil pengamatan adalah tegak, padahal menurut
literatur arah tumbuh batangnya memanjat yaitu batang tumbuh ke atas dengan
menggunakan penunjang. Pada saat naik ke
atas, batang tanaman ini menggunakan alat khusus berupa duri untuk berpegangan
pada penunjangnya yang dapat berupa benda mati atau tumbuhan lain.
Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:82), arah tumbuh batang
bogenvil adalah memanjat pada durinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar